
Tinjauan Ilmiah Covid19 dan Implikasinya Pada Mata
Pada bulan Desember 2019, epidemi coronavirus (CoV) yang baru, yang disebabkan oleh coronavirus syndrome pernafasan akut yang parah – 2 (SARS-CoV-2) muncul dari Tiongkok. Virus ini menyebabkan penyakit coronavirus 2019 (COVID-19). Sejak itu, ada laporan anekdotal tentang infeksi mata. Implikasi okular dari infeksi CoV pada manusia belum banyak diteliti. Namun, CoVs telah diketahui menyebabkan berbagai infeksi mata pada hewan. Entitas klinis seperti konjungtivitis, uveitis anterior, retinitis, dan neuritis optik telah didokumentasikan dalam model kucing dan murine. Bukti saat ini menunjukkan kemungkinan infeksi CoV manusia pada jaringan mata ditinjau. CoV hewan dan infeksi okular terkait. Awal untuk penelitian lebih lanjut tentang implikasi mata dari infeksi CoV pada manusia.
Coronaviruses (CoVs) adalah virus yang telah diketahui memengaruhi burung dan mamalia. CoVs menjadi terkenal di masyarakat setelah berjangkitnya Sindrom Pernafasan Akut Parah Coronavirus (SARS-CoV) di. 20032 Wabah SARS-CoV dilaporkan telah terinfeksi. lebih dari 8000 orang dan mengakibatkan 774 kematian secara global.3 Sejak itu, Koronavirus Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) juga menjadi sorotan publik.4 Pada bulan Desember 2019, epidemi CoV baru, yang disebabkan oleh Pernafasan Akut Parah Syndrome Coronavirus – 2 (SARS-CoV-2) dimulai di kota Wuhan, Cina. Epidemi baru ini telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat, mempengaruhi 76.769 orang di 27 negara pada tanggal 21 Februari. 20205
Pada 30 Januari, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) . Serangkaian rekomendasi untuk alat pelindung diri (APD) berdasarkan pengalaman MERS-CoV dan SARS-CoV telah dirilis.7 Rekomendasi ini termasuk memakai kacamata atau faceshield untuk perlindungan terhadap transmisi okular CoV. Menariknya, bukti penularan okular belum diteliti dengan baik. Namun, infeksi mata CoV telah mapan di berbagai hewan. Dalam beberapa kasus, seperti CoV yang mempengaruhi perintah murine dan feline, mereka dapat menyebabkan komplikasi okuler. Bukti seperti itu menunjukkan bahwa CoV dapat menumpahkan dan bahkan menginfeksi masalah mata. Penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk memahami manifestasi okular CoV manusia.






