
Selama puluhan tahun, riset untuk mengembangkan vaksin chlamydia tidak pernah sukses karena tidak ada data terperinci soal struktur gen dari bakteri pemicunya. Namun kini para ilmuwan dari University of Southampton dan Ben-Gurion University telah berhasil memetakan untaian Deoxyribo-Nucleic Acid (DNA) pada struktur genetik chlamydia. Temuan yang sangat berhargs ini membuat pengembangan vaksin untuk mencegah infeksi bakteri tersebut akan bisa dibuat dalam waktu dekat ini.
Untuk membuktikan bahwa DNA temuan Prof Clarke dan rekan-rekannya adalah DNA chlamydia, para ilmuwan tersebut sudah menyuntikkan protein fluoresens ke dalam bakteri Clhamydia trachomatis. Suntikan itu membuat sel-sel menyala hijau, pertanda telah terinfeksi chlamydia.
Chlamydia termasuk infeksi menular seksual paling umum di berbagai negara yang kebanyakan diderita oleh laki-laki dan perempuan berusia 20-an tahun. Infeksi ini tidak hanya memicu gatal-gatal di permukaan kulit, tetapi juga radang di organ panggul. Chlamydia bisa menyebabkan kemandulan maupun meningkatkan risiko kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan.





